Ironi Degradasi Moral

September 25, 2023

 

Ilustrasi: Freepik

    Menyeruak kasus pelecehan seksual aku turut prihatin, melihat pemberitaan dimana-mana. Isu ini telah menjadi ancaman yang sangat serius, dianggap memiliki moralitas rendah sehingga terjadi pelecehan seksual.


    Pasalnya kasus ini diluar nalar seketika aku teringat pribahasa “ Sejahat-jahatnya harimau tak akan memakan anaknya sendiri.”, sayangnya hal ini tidak seperti harimau yang masih memiliki moral hati nurani kepada anaknya.


    Penurunan moral dan tingkah laku ini jelas kurang kesadaran, mengakibatkan peristiwa tercela berujung diluar batas toleransi. Tak pernah aku sangka kasus pelecehan ini. Aku geram, bagaimana seorang Ayah yang sepatutnya melindungi lantas bertindak asusila kepada anak kandungnya sendiri?


    Superior anak perempuan jelas pasti Ayahnya, lelaki yang tidak pernah menyakiti adalah Ayah begitu katanya. Namun, sosok Ayah berubah menjadi monster yang merenggut kemananan anak perempuannya. Ketika melakukan hal tak senonoh dengan darah dagingnya sendiri.


    Hukuman penjara saja menurutku, tidak membuat pelaku menyesali perbuatannya. Justru akan menambah trauma pada korban, saat pelaku sudah bebas dari masa tahanan. Efek psikologis bisa menghancurkan korban, nasib yang malang bertubi-tubi dirasakan korban.


    Setan apa yang sudah merasuki pikiran sang Ayah, sungguh miris melihat kasus seperti ini merajalela. Seakan perempuan hanya objek pemuas nafsu semata, sama sekali tidak memandang bulu. Nasib perempuan zaman sekarang seperti kembali pada zaman Yunani Kuno, ironis bukan?


    “Laki-laki tidak akan terpancing, jika tidak digoda,” katanya. Seringkali mendengar pernyataan seperti itu, lantas bagaimana dengan anak kecil yang tak berdosa itu matanya berbinar gelagat ketakutan menjadi korban pelecehan seksual? Omong kosong! Enak saja hanya menyudutkan perempuan, memang otak pelaku yang tidak beres mempunyai gairah seksual dengan anak kecil.


    Aku harap Tuhan mengadili semua perbuatan pelaku dibalik jerami panas alam baka, tak patut pelaku berada ditempat terbaik disisi-Nya. Tetapi dibalik ini semua, aku yakin bahwa Tuhan menaikkan derajat korban memberikan skenario hidup seperti ini. 


Penulis: Hanifa Nabilla Elansary

Telah dipublikasi oleh Klikwarta

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.